Jakarta Raya

Terbukti Langgar Kode Etik, Zainul Maarif Mundur dari Unusia

Sabtu, 20 Juli 2024 | 19:30 WIB

Terbukti Langgar Kode Etik, Zainul Maarif Mundur dari Unusia

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Jakarta

Terkait polemik Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Zainul Ma'arif yang beberapa waktu lalu menemui Presiden Israel, Isaac Herzog. Unusia menggelar sidang etik pada 17 Juli 2024 dan memberikan keputusan bahwa Zainul Ma'arif terbukti melakukan pelanggaran etik.

 

Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Unusia, Dwi Putri, dalam Siaran Pers mengatakan Zainul Ma'arif memberikan pernyataan mundur sebagai pengajar yang disampaikan secara tertulis pada tanggal 19 Juli 2024. Dalam proses klarifikasi Zainul Maarif juga memberikan konfirmasi mengenai tindakannya yang tidak memiliki kaitan dengan Unusia. 

 

“Aktivitas Saudara Zainul Ma'arif ke Israel merupakan undangan pribadi dan tidak memiliki sangkut paut sama sekali dengan Unusia, namun yang bersangkutan menggunakan atribut Unusia tanpa meminta dan mendapat persetujuan Pimpinan Unusia,” ujar Dwi Putri melalui keterangannya yang diterima NU Online Jakarta, Sabtu (20/7/2024).

 

Dalam klarifikasinya tindakan Zainul Ma'arif ke Israel juga tidak mewakili sikap Unusia dan justru bertolak belakang, serta berdampak negatif terhadap Unusia sebagai institusi pendidikan tempat Zainul Maarif bekerja sebagai salah satu dosen di Unusia.

 

Tindakan yang dilakukan Zainul Ma'arif juga dapat dimaknai sebagai melegitimasi perbuatan rezim Israel terhadap warga Palestina, yang bertentangan dengan sikap resmi Jam’iyah Nahdlatul Ulama yang mendukung perjuangan warga Palestina. 

 

“Terlepas bahwa tindakan dan perbuatan yang bersangkutan merupakan bagian dari ekspresi kebebasan berpendapat pribadinya sebagai warga negara, namun tindakan dan perbuatan berupa kunjungan, pertemuan-pertemuan, dan mengunggah foto serta video beserta caption di media sosial, menunjukkan tidak adanya kepekaan dan sensibilitas terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina,” ungkap Dwi Putri. 

 

Diketahui Rektor Unusia, Juri Ardiantoro, juga hadir dalam konferensi pers yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung PBNU pada Selasa 16 Juli 2024 untuk menyikapi lima orang Nahdliyin yang bertemu Presiden Isreal Isaac Herzog.

 

Penulis: Haekal Attar

Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami