• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 28 Maret 2024

Jakarta Raya

Kaprodi PAUD Unusia Ingin Para Guru Didik Anak Bermain Sambil Belajar

Kaprodi PAUD Unusia Ingin Para Guru Didik Anak Bermain Sambil Belajar
Momen Kaprodi PAUD Unusia Jakarta Renti Apriansyah sambutan dalam acara penandatanganan kerjasama dengan PW Muslimat NU DKI Jakarta, Rabu (08/03/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Wiwit Musa'adah).
Momen Kaprodi PAUD Unusia Jakarta Renti Apriansyah sambutan dalam acara penandatanganan kerjasama dengan PW Muslimat NU DKI Jakarta, Rabu (08/03/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Wiwit Musa'adah).


Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta Renti Apriansyah menginginkan para guru mendidik anak usia dini dengan pola bermain sambil belajar, hal ini dipercaya sejalan dengan arahan pada kurikulum merdeka untuk perkembangan pembelajaran anak usia dini.

 
"Misalnya hanya kontekstual kita keluar dari pembahasan, meskipun kelihatannya keluar dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tapi konten di dalamnya itu mengajarkan kepada anak-anak. Bagaimana sih mereka itu memang berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan," jelasnya saat acara perjanjian kerjasama Pengurus Wilayah (PW) Muslimat DKI Jakarta dengan Unusia di lantai 4 Gedung Unusia, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (08/03/2023).


Renti menerangkan implementasi kurikulum merdeka bagi guru PAUD khususnya di Jakarta sebenarnya sudah sangat familiar karena pembelajaran di PAUD itu kurikulumnya harus membebaskan. 


"Hanya saja terkadang masih banyak guru-guru kita yang ketika mengajar masih konvensional karena tidak sesuai bidang tidak memahami apa yang namanya psikologi perkembangan," ungkapnya.


Renti menyayangkan masih banyak sekali guru-guru yang malas dan tidak mau menyusun kaca pembelajaran di PAUD, padahal hal-hal yang disampaikan kepada anak-anak seharusnya pengajaran yang menyenangkan dan punya materi pelajaran yang berbobot.


Kemudian pada kemajuan era teknologi, Renti menginginkan setelah pandemi, guru juga dituntut agar tidak Gagap Teknologi (Gaptek) dan bisa menjadikan teknologi sebagai landasan perkembangan meskipun sebenarnya banyak yang mengatakan ini  adalah satu hal yang baru.

 
Penekanan kurikulum khusus juga harus diterapkan disetiap PAUD, terang Renti, misalnya jika sekolahnya menekankan nilai-nilai keislaman. Berarti pembelajarannya juga menanamkan nilai-nilai Islam, jika sekolahnya internasional berarti mereka menekankan bagaimana kompetensi pada anak dan dalam kurikulumnya itu ditekankan adalah nilai-nilai kebahasaan. 


"Apalagi kalau mengikuti  karakteristik Nahdlatul Ulama itu yang memang harus hadir di dalam pembelajaran yang disisipkan nilai wasathiyyah (Moderat) NU," terangnya.


Konsep pembelajaran berbasis perkembangan yang paling ditekankan adalah memiliki nilai,  bagaimana guru mengajarkan nilai-nilai tersebut pada anak.


" Jadi jangan sampai sekolah itu tidak memiliki jati diri tergantung dengan sekolah-sekolah itu akan punya visi misi, apa? visi-visi yang ingin kita bawa itu yang harus kita kembangkan," pungkasnya.


Pewarta Wiwit Musa'adah
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru