Relawan Ansor Banser Jaga Posko Kebakaran Kapuk Muara Selama Seminggu

Jakarta Utara, NU Online Jakarta

Posko bantuan korban kebakaran Kapuk Muara yang dikelola Ansor Banser Jakarta Utara telah beroperasi selama tujuh hari sejak kebakaran terjadi. Posko ini melayani 800 kepala keluarga korban kebakaran yang menimpa RT 17/04 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, pada Jumat (6/6/2025).

 

Ketua GP Ansor Jakarta Utara H Sufyan Hadi menyatakan bahwa para relawan bekerja dengan sistem shift 24 jam untuk memastikan layanan bantuan tidak terputus.

 

"Kami bagi jadwal kerja secara bergilir. Namun banyak relawan yang sukarela menambah jam kerja mereka karena tidak tega melihat kondisi korban," kata Sufyan.

 

Relawan Rizki (27) mengaku telah lima hari tidak pulang ke rumah untuk menjaga kontinuitas layanan di posko. 

 

"Keluarga saya mendukung keputusan ini. Kami merasa terpanggil untuk membantu sesama yang sedang kesulitan," ujarnya.

 

Para relawan menyediakan bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok. Mereka juga memberikan pendampingan kepada anak-anak korban yang mengalami trauma akibat kebakaran.

 

Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin melakukan kunjungan ke posko pada Kamis (12/6/2025) untuk mengecek kondisi dan memberikan dukungan kepada para relawan.

 

"Para relawan bekerja dengan penuh dedikasi. Mereka bertugas siang malam, mendistribusikan bantuan, dan mendampingi korban. Ini merupakan wujud nyata pengabdian kepada masyarakat," kata Addin.

 

Sufyan Hadi mengapresiasi kunjungan Ketua Umum yang memberikan semangat tambahan bagi para relawan di lapangan.

 

"Kehadiran Ketua Umum menjadi motivasi besar bagi relawan untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada korban," tambah Sufyan.

 

Posko telah menyalurkan ratusan paket bantuan logistik kepada korban kebakaran. Bantuan tersebut berasal dari koordinasi dengan berbagai pihak yang peduli terhadap musibah ini.

 

Kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk tersebut menghanguskan ratusan rumah dan menyebabkan sekitar 3.200 jiwa harus mengungsi. Proses pemulihan dan rehabilitasi masih berlangsung dengan melibatkan berbagai instansi terkait.