Akademisi Internasional Kenali Sejarah Pendirian Masjid Istiqlal Jakarta
Selasa, 5 November 2024 | 16:00 WIB
Jakarta, NU Online Jakarta
Sarjana dan akademisi peserta Konferensi Humanitarian Islam yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Senin (4/11/2024).
Para delegasi didampingi oleh Ketua PBNU H Ahmad Suaedy, Wasekjen PBNU Sidrotun Naim, dan sejumlah panitia pada kunjungan ini.Â
Saat sampai di Masjid Istiqlal, mereka tertarik pada potret Imam Besar Istiqlal yang kini juga menjabat sebagai Menteri Agama RI KH Nasaruddin Umar bersama Paus Fransiskus pada lawatan yang diselenggarakan 6 September 2024 lalu.
Ketua PBNU Ahmad Suaedy memandu sesi ramah tamah dalam kunjungan tersebut dilanjutkan dengan perkenalan para akademisi oleh Charles Holland Taylor dari Amerika Serikat yang merupakan Wakil Ketua Center for Shared Civilization Values (CSCV).
Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal KH Bukhori Sail At-Tahiri menyambut kedatangan para delegasi.
"Kami berterima kasih sekali atas kunjungan para akademisi dunia. Ini sejalan dengan visi-misi kami bahwa Istiqlal adalah masjid internasional," ucapnya dilansir dari NU Online
Ia kemudian memandu peserta dalam rangkaian tur mengelilingi Masjid Istiqlal hingga bersama-sama melewati Terowongan Silaturahmi antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Pertama-tama peserta diajak ke bagian tengah ruang shalat utama Masjid Istiqlal. Kiai Bukhori menyebut Arsitek Masjid Istiqlal adalah Friedrich Silaban seorang warga negara Indonesia non-Muslim.
"Saat ingin membangun Istiqlal, ia berkeliling mempelajari arsitektur masjid-masjid di dunia karena menginginkan arsitektur yang berbeda," ujarnya.
Oleh karena itu, hampir tidak ada arsitektur masjid yang serupa dengan gaya desain Masjid Istiqlal.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam ornamen bangunan masjid memiliki makna filosofis tertentu seperti diameter kubah sepanjang 45 meter yang melambangkan tahun Indonesia merdeka sesuai dengan arti Istiqlal (merdeka).
Baca selengkapnya di sini
Terpopuler
1
Mahfud MD Ungkap Paradoks Indonesia: Negara Kaya Rakyat Miskin
2
Kiai Taufik Sebut Tasawuf Puncak Akal Manusia, Bukan Ilmu Sederhana
3
Mahfud MD: Kalau Hukum Ingin Bagus, Politiknya Harus Bagus
4
Lakpesdam PWNU Jakarta Gelar Seminar Perpustakaan Kontemporer, Jawab Tantangan Zaman
5
PWNU Jakarta Respons Tantangan Zaman Lewat Kajian Perpustakaan Kontemporer
6
Masalah Struktural ODOL: Cerminan Buruknya Sistem Logistik Nasional
Terkini
Lihat Semua