Siti Masitoh
Kontributor
Jakarta, NU Online Jakarta
Work life balance kerap menjadi perbincangan hangat masyarakat, khususnya pekerja. Istilah ini digunakan para karyawan dalam menjaga batasan antara waktu bekerja dan kehidupan pribadi.
Menurut Marissa Chitra Sulastra dkk dalam buku Spiritualitas dan Kesejahteraan Psikologis 2020, penerapan work life balance bisa mengurangi stres dan lelah pada karyawan.
Sebab mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga, teman, dan mempraktikkan tradisi spiritual.
Apa itu Work Life Balance?
Melansir laman Personatalent, Work life balance merupakan gagasan untuk mencapai kehidupan seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Gagasan tersebut mengacu pada keterlibatan pengelolaan tanggung jawab profesional dan komitmen dengan meminimalkan tingkat stres hingga menumbuhkan kesejahteraan hidup.
Work life balance ini penting dimiliki karyawan karena dapat membuat mereka lebih bahagia. Perasaan bahagia tersebut akan memicu pekerja menjadi lebih produktif dan mampu memberikan inovasi serta kinerja yang lebih baik.
Tanda-tanda Karyawan tidak Miliki Work Life Balance
Salah satu studi mengungkap, risiko stroke lebih tinggi menimpa orang yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu. Studi lain juga menyebut bekerja berlebihan akan mempengaruhi penurunan kesehatan fisik.
Berikut beberapa karakteristik karyawan yang tidak memiliki work life balance, sebagaimana dirujuk oleh NU Online Jakarta dari laman Betterup, di antaranya:
1.   Tidak bisa berhenti memikirkan pekerja meskipun tidak lagi bekerja sehingga berisiko lebih tinggi alami kelelahan.
2.   Merasa tidak enak badan, seperti merasakan nyeri dan sakit yang sulit dijelaskan.
3.   Sulitnya mengambil cuti saat sakit, tertekan secara mental hingga tidak ingat kapan terakhir liburan.
4.   Merasa semakin terasing dari keluarga dan teman-teman.
5.   Hubungan komunikasi di dalam maupun luar pekerjaan mulai memburuk dan mudah merasa kesal dengan rekan kerja maupun orang terkasih.
Manfaat Work Life Balance bagi Karyawan
Ada beberapa manfaat yang dirasakan saat karyawan mencapai work life balance, seperti meningkatkan kepuasan hingga mengurangi stress kerja.
Berikut beberapa manfaat work life balance, sebagaimana dikutip NU Online Jakarta dari laman Personatalent, Sabtu (19/10/2024), di antaranya:
1.   Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental
Karyawan yang mencapai work life balance akan dapat mengelola stress lebih baik dan mengurangi risiko timbulnya kondisi kesehatan kronis, seperti kecemasan, depresi, dan penyakit jantung.
2.   Peningkatan Produktivitas
Karyawan yang mengelola waktu kerja dan pribadi secara efektif akan lebih fokus pada tugas yang dikerjakan sehingga baik hasilnya. Mereka akan menemukan keselarasan dalam kehidupan yang mengarah pada peningkatan produktivitas,
3.   Mengurangi Stres
Kerja secara berlebihan sehingga mengabaikan tanggung jawab pribadi dapat menimbulkan kelelahan. Ini berdampak negatif untuk kesehatan mental dan fisik sehingga sangat penting bagi karyawan menerapkan work life balance.
4.   Hubungan yang Lebih Baik
Penerapan work life balance akan menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan orang terdekat.. Sebab, gagasan ini mendukung para pekerja menyisihkan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga dan teman.
5.   Kepuasan Kerja yang Tinggi
Karyawan yang memiliki work life balance cenderung akan lebih puas dengan pekerjaan mereka dan loyal kepada atasan. Hal ini terjadi karena mereka tidak mengalami rasa frustasi atau kesal terhadap pekerjaan.
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
Pemerintah Batalkan Subsidi Listrik, Fokus Bantuan Upah Pekerja
Terkini
Lihat Semua