Nasional

Unusia dan Kampus Malaysia Baca Peluang Bisnis di Era Digital

Ahad, 11 Agustus 2024 | 00:15 WIB

Unusia dan Kampus Malaysia Baca Peluang Bisnis di Era Digital

Unusia gelar Seminar internasional yang bertema “E Commerce For MSMES : Utilizing the digital market for bussines growth" di Aula Jakoeb Oetama Kampus A Unusia, Jakarta Pusat, Jum'at (9/8/2024). (Foto: dok. Unusia)

Jakarta, NU Online Jakarta

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui Program Studi Ekonomi Syariah dan Akuntansi bersama Universitas Malaysia Kelantan (UMK) membaca peluang bisnis e-commerce (digital) lewat kegiatan Seminar internasional yang bertema “E-Commerce For MSMES : Utilizing the digital market for bussines growth" di Aula Jakoeb Oetama Kampus A Unusia, Jakarta Pusat, Jum'at (9/8/2024). 


Kegiatan tersebut menghadirkan pimpinan dari kedua kampus, Director Of UMK Center for External Education (UMKCEE) Prof Ts Dr Muhamad Ashlyzan bin Razik dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unusia Taufik Hidayadi.

 

Kepala Program Studi Ekonomi Syari'ah Asiroch Yulia mengatakan bisnis e-commerce di Indonesia itu semakin menjanjikan. Di tahun 2023, e-commerce merupakan sektor penyumbang ekonomi digital terbesar di Indonesia. Sehingga pihaknya melakukan penanda tanganan implementasi kerjasama dengan UMK. Menurutnya, Unusia ke depan akan memfokuskan pada pertumbuhan entrepreneur. 


"Harapannya mahasiswa Program studi Ekonomi Syariah dapat belajar lebih mendalam tentang bagaimana mengembangkan usaha melalui e-commerce dalam mendukung pertumbuhan bisnis digital," ujar Asiroch. 

 

Selanjutnya, Wakil Rektor II Fathul Yasik dalam sambutannya menambahkan bahwa dinamika perkembangan teknologi hari ini semakin pesat. Ia menyebut seminar internasional ini sangat penting untuk dilaksanakan, apalagi dengan pemateri dari UMK yang dianggap mampu menghasilkan entrepreneur dengan jumlah yang besar. 


"Semoga dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa dapat memanfaatkan forum ini dengan sebaik-baiknya, dengan harapan dengan hadirnya forum ini  mampu menghasilkan entrepreneur muda yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama," ujarnya. 


Sementara itu, Director Of UMK Center for External Education (UMKCEE) UMK Prof Ts Dr Muhamad Ashlyzan Bin Razik mengatakan bahwa dalam bisnis tidak ada hal yang konsisten, bahkan cenderung berubah-ubah. Oleh karena itu, dalam entrepreneur penggunaan teknologi sangat penting karena dunia sekarang sangat berhubungan erat dengan teknologi. 

 

"Di UMK dosen diwajibkan untuk membuat sebuah usaha bisnis dan orientasi bisnisnya ini untuk membantu mahasiswa dalam praktek lapangan, di UMK kuliah 4 tahun 2 tahun teori 2 tahun praktik karena dalam entrepreneur yang sangat diperlukan adalah praktik," jelasnya. 


Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Taufik Hidayadi memaparkan bahwa dalam hal regional, Indonesia memiliki spesifik regional berbeda dengan negara lain yang kontinental. Menurutnya, Indonesia memiliki tantangan dalam hal distribusi karena kondisi geografis yang berbeda dengan negara lain. 


Taufik menambahkan bahwa hadirnya e-commerce dapat memangkas sistem komunikasi dengan kemudahan teknologi, contohnya dalam hak memangkas harga. Kehadiran e-commerce, menurutnya tidak hanya menguntungkan pelaku usaha tetapi juga konsumen. 

 

"Karena itu pemilihan platfom menjadi hal yang krusial dalam bisnis karena perlu paham traffic mana yang jangkauan lebih luas dan interaksi paling banyak di internet," paparnya. 


Ia berharap dengan kegiatan ini dapat memberikan gambaran besar kepada para mahasiswa yang ingin mengembangkan bisnis digital. 


"Sehingga dapat melahirkan pebisnis yang andal dan progresif dari mahasiswa Unusia ke depannya, khususnya di bidang ekonomi syariah," tutupnya.Â