KH Zakky Mubarak Tegaskan Nabi Muhammad Tak Membedakan Seseorang dari Latar Belakang
Ahad, 13 Oktober 2024 | 11:00 WIB

Mustasyar PBNU KH Zakky Mubarok di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1446 H yang digelar PWNU DKI Jakarta di Kantor Sekretariatnya, Jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (12/10/2024) malam. (Foto: Riski Ambarwati)
Krisna Bagus Sajiwo
Kontributor
Jakarta, NU Online Jakarta
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menegaskan Nabi Muhammad tidak pernah membedakan seseorang berdasarkan latar belakangnya, baik ras, status sosial, atau kekayaan. Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad memandang semua manusia memiliki derajat yang sama di hadapan Allah kecuali iman dan ketakwaan.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1446 H yang digelar Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta di Kantor Sekretariatnya, Jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (12/10/2024) malam.
“Ini menjadi salah satu ajaran terpenting yang harus kita amalkan, bahwa kita adalah satu, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah di mata Sang Pencipta,” tegasnya.
Kiai Zakky menjelaskan bahwa Rasulullah adalah sosok yang diperingati di seluruh dunia karena Nabi Muhammad adalah sosok manusia yang paling mulia.
"Rasulullah SAW bukan hanya nabi, tetapi juga contoh terbaik bagi umatnya. Dalam setiap aspek kehidupannya, akhlak beliau mencerminkan kebaikan, kasih sayang, dan keadilan," jelasnya.
Kiai Zakky juga memaparkan prinsip-prinsip ekonomi yang diajarkan oleh Rasulullah, seperti teori "mengambil untung sekecilnya tetapi omsetnya banyak", sehingga semua pihak yang melakukan transaksi dapat merasakan keuntungan.
“Beliau (Nabi Muhammad) menggarisbawahi pentingnya sikap adil dalam berdagang, yang mencerminkan integritas dan moralitas dalam berbisnis,” jelasnya.
Lebih lanjut, dalam konteks akhlak, Kiai Zakky menyoroti perhatian Nabi Muhammad terhadap orang-orang di sekitarnya, seperti menjenguk orang yang sakit dan memberikan dukungan kepada mereka yang berduka.
"Beliau adalah sosok yang selalu mengutamakan empati dan kepedulian. Tidak ada perbedaan antara satu manusia dengan yang lainnya di mata beliau. Semua memiliki derajat yang sama di hadapan Allah SWT," ujarnya.
Oleh karena itu, Kiai Zakky juga menekankan pentingnya tabayyun atau klarifikasi dalam berinteraksi dengan sesama. Ia mencontohkan tentang seorang suami yang bertabayyun terhadap istrinya yang sedang naik taksi dalam sebuah cerita.
"Ia bercerita tentang seorang suami yang mendapatkan informasi dari anaknya bahwa ibunya, yaitu istrinya, sedang berduaan dengan seorang laki-laki. Informasi tersebut membuat suami tersebut marah dan tidak langsung menyelidiki lebih lanjut,” katanya.
Kiai Zakky melanjutkan, dalam kemarahan, sang suami pun menghancurkan perabotan rumah tangga.Namun, ketika ia akhirnya bertanya langsung kepada istrinya, terungkaplah bahwa sang istri sebenarnya sedang naik taksi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang baik dan jelas.
“Jika suami tersebut melakukan tabayyun sebelum mengambil tindakan, semua kesalahpahaman itu bisa dihindari." terangnya.
Dari cerita tersebut, Kiai Zakky menegaskan bahwa kesalahpahaman antarhubungan sosial sering kali terjadi karena kurangnya klarifikasi sehingga memicu konflik dan permusuhan.
"Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga hubungan yang harmonis dan menghindari konflik yang tidak perlu," ujarnya.
Melalui contoh ini, Kiai Zakky berharap masyarakat bisa lebih bijaksana dalam menyikapi informasi dan senantiasa mengutamakan dialog sebelum mengambil kesimpulan. Ia juga mengingatkan pentingnya untuk memaafkan antar sesama seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad.
"Prinsip dakwah beliau adalah 'sampaikanlah ceramah ini kepada yang tidak hadir'. Kita harus terus menyebarkan pesan kebaikan, karena itu adalah bagian dari tugas kita sebagai umatnya,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Hasil Demo Ojol 2025: Komisi V DPR akan Gelar Rapat Bersama Kemenhub dan Aplikator
2
MWCNU Kramat Jati Teken Prasasti dan Resmikan Makam Syekh Jafar Jati
3
Warga Temukan Makam Kramat Syekh Jafar: Asal Muasal Nama Kramat Jati?
4
Ini 5 Tuntutan Ojol dalam Demo Besar-besaran 20 Mei 2025
5
Berita Duka: Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Wafat
6
Pengesahan Makam Syeikh Jafar Jati, Kiai Munif Ingatkan Perbanyak Doa Dalam Keadaan Sulit
Terkini
Lihat Semua