PWNU Jakarta Tegaskan Pengabdian NU Harus Bersifat Inklusif
Senin, 2 Juni 2025 | 19:30 WIB

Wakil Ketua PWNU Jakarta, Kiai Luthfi Hakim dalam kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Kader MWCNU Kemayoran di Yayasan Pendidikan Al Mudatsir, Jakarta Pusat pada Ahad (01/06/2025). (Foto: NU Online Jakarta)
Krisna Bagus Sajiwo
Penulis
Jakarta Pusat, NU Online Jakarta​​​​​​
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, KH Luthfi Hakim menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama di Jakarta harus bersikap inklusif dan terbuka dalam pengabdiannya kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Kader Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kemayoran, yang digelar di Yayasan Pendidikan Al Mudatsir, Jakarta Pusat pada Ahad (01/6/2025).
"NU itu harus terbuka dan siap bekerja sama dengan siapa pun, bukan hanya dengan sesama Muslim, tetapi juga dengan penganut agama lain," katanya.
Pernyataan ini disampaikan kepada pengurus NU di tingkat kecamatan dan ranting. Kiai Luthfi menegaskan bahwa NU bukan sekadar organisasi keagamaan, tetapi juga kekuatan sosial dan kultural yang wajib hadir membangun kehidupan bersama di tengah masyarakat yang majemuk.
"Islam itu ramah bukan marah-marah dan NU hadir membawa Islam yang teduh, solutif, dan manusiawi," katanya.
Dalam forum tersebut, Kiai Luthfi juga menekankan pentingnya kader NU untuk siap terjun ke masyarakat dan mengambil peran strategis dalam setiap kesempatan, serta ruang pengabdian dalam kerja-kerja sosial, budaya, dan kemanusiaan.
"NU harus masuk ke dalam sistem, bangun relasi yang baik dengan stakeholder seperti lurah, camat, bahkan lintas agama. Di sinilah letak peran NU sebagai kekuatan pemersatu dan penjaga nilai-nilai kebudayaan lokal," katanya.
Kiai Luthfi juga menggarisbawahi fenomena masyarakat modern yang mengalami gejala kehilangan sensitivitas sosial.
"Jika akal dasar tidak berfungsi, semuanya akan kacau. Orang jadi seperti sakit, Maka tradisi NU menjaga warisan lama yang baik dan mengambil hal baru yang maslahat," katanya.
Lebih lanjut, ia menekankan perlunya pengurus NU berperan aktif dalam respon kemanusiaan seperti membantu korban kebakaran dan banjir di kawasan padat penduduk seperti Kemayoran.
"Sinergitas bukan hanya dengan jam'iyah NU, tapi dengan semua pihak. Karena tugas kita bukan hanya menjaga keislaman, tetapi juga membumikan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan," tutupnya.
Terpopuler
1
LP Ma'arif NU Jakarta Berpotensi Jadi Role Model Pendidikan
2
LBH Ansor Jakarta Tangani Kasus Dugaan Penelantaran Pekerja Migran Indonesia di Kamboja
3
Ketika Mahasiswa Gen Z Pilih Jadi Driver Ojol untuk Meraih Kemandirian Finansial
4
LP Ma'arif NU Apresiasi Program Sekolah Rakyat Gratis Meski Madrasah Tidak Terlibat
5
PR GP Ansor Tegal Alur Pasang WiFi Gratis, Bantu Pelajar Akses Pembelajaran Daring
6
Fatayat NU Jakarta Harus Kuasai Pemahaman Mitigasi Bencana
Terkini
Lihat Semua