Stunting Jakarta Masih Tinggi, Fatayat NU Gelar Sosialisasi Pencegahan
Rabu, 11 Juni 2025 | 13:00 WIB

Dokter Ahli Gizi dari Dinas Kesehatan Jakarta Rizal saat menyampaikan materi dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Potensi Tumbuh Anak & Pencegahan Stunting' Fatayat NU Jakarta di kantor PWNU Jakarta, Rabu (11/6/2025). (Foto: NU Online Jakarta/Arif)
Agus Zehid
Penulis
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Jakarta menggelar acara bertajuk 'Sosialisasi Pengembangan Potensi Tumbuh Anak & Pencegahan Stunting' di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama pada Rabu (11/6/2025) pagi hari.
Fatayat NU Jakarta mengundang Dokter Ahli Gizi dari Dinas Kesehatan Jakarta Rizal sebagai pemateri untuk memberikan pemahaman mendalam terkait fenomena stunting.
Rizal menjelaskan stunting sebagai kondisi gagal tumbuh yang dialami seorang anak, dimana proses tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan usianya. Ia menyoroti fenomena stunting di Jakarta yang masih sering terjadi.
Rizal memaparkan bahwa penurunan stunting di Jakarta masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan skala nasional. Hal ini menandakan bahwa upaya penanganan stunting di Jakarta belum mencapai titik maksimal.
"Survey terakhir di tahun 2024, stunting Jakarta prevalensinya 17,2%. Nah Indonesia sendiri di angka 19,8%. Jadi masih dibawa rata-rata nasional," ujar Rizal dalam forum Fatayat NU.
Ia menambahkan skala penurunan di Jakarta hanya sekitar 0,4%, sementara penurunan stunting secara nasional mencapai 1,9%. Artinya penurunan stunting di Jakarta masih terbilang rendah dan belum begitu maksimal.
Rizal juga menegaskan bahwa fenomena stunting tidak terjadi secara langsung, tetapi dapat disebabkan oleh gizi anak yang tidak terpenuhi sehingga berdampak pada perkembangan anak seperti berat badan yang stagnan dan tinggi anak yang tidak sesuai usianya.
"Biasanya dimulai dari berat badan anak yang tidak naik. Misalnya bulan ini tidak naik, bulan depannya juga tidak naik, sehingga berdampak pada tinggi anak. Jadi stunting tidak semerta-merta terjadi, biasanya ada permasalahan gizi sebelumnya," tegasnya.
Rizal mengharapkan sosialisasi stunting yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Fatayat NU dapat berdampak pada kesehatan anak dan penurunan angka stunting di Jakarta.
"Oleh karena itu, melibatkan segala pihak dari lembaga-lembaga kemasyarakatan, salah satunya dari Fatayat NU, itu menjadi sangat penting," pesannya.
Terpopuler
1
Pemprov DKI dan Pemkot Bogor Resmikan Rute Transjakarta Bogor-Blok M, Tarif Mulai Rp2.000
2
Ulama Kharismatik Betawi KH Bunyamin Muhammad Wafat, Ketua PWNU Jakarta: Sosok Berpengetahuan Luas
3
Indo Defence 2024 Perkuat Posisi Indonesia dalam Peta Pertahanan Global
4
Ini Makna Makanan yang Halal dan Baik dalam Islam
5
Anak 7 Tahun Ditemukan Kelaparan dan Penuh Luka Bakar di Jakarta Selatan
6
Sarbumusi Harap Penyaluran BSU 2025 Tepat Sasaran
Terkini
Lihat Semua