• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Ketua MUI Bidang Fatwa Jelaskan Pentingnya Sifat Qona'ah

Ketua MUI Bidang Fatwa Jelaskan Pentingnya Sifat Qona'ah
KH Asrorun Niam saat sambutan di acara halal bi halal majelis alumni IPNU Sabtu (6/5/2023) siang.
KH Asrorun Niam saat sambutan di acara halal bi halal majelis alumni IPNU Sabtu (6/5/2023) siang.

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta

Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Asrorun Ni'am Sholeh menjelaskan pentingnya sifat qona'ah (merasa cukup), menurutnya sikap tersebut menjadi kunci untuk selalu bersyukur atas setiap kehidupan yang tengah dijalani.


"Arti qana'ah sendiri tidak pernah jauh dari rasa bersyukur, dengan setiap usaha yang telah dilakukan," katanya saat sambutan saat halal bi halal Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di kediaman Menteri Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas di jalan Widya Chandra IV, Nomor 22, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023) siang.


Guru Besar Ilmu Fikih Univeristas Islam Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta itu menjelaskan, terkadang manusia selalu menginginkan yang lebih tanpa berkaca dengan apa yang dipunyai saat itu, sehingga tidak dapat merasakan proses yang nikmat untuk meraih kesuksesan.


"Pada saat kita menjadi posisi pengurus IPNU mungkin kita juga pengen menjadi pengurus anshor. Karena lebih gagah kelihatan dari kacamata kita. Tapi, setelah menjadi anshor sama hal nya kayanya juga gak begitu enak. Rasanya ingin menjadi ketua umum. Suatu saat menjadi ketua umum toh ternyata juga pusing juga," jelasnya.


Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyebut, ciri tersebut diakibatkan kurang sikap qona'ah yang dilakukan oleh seseorang.


"Artinya, soal situasi seperti itu muncul karna kurang nya qona'ah, jika kita memiliki sifat qona'ah kita pun enak menerimanya. Dimana pun posisi nya," terangnya.


Kiai Ni'am sapaanya menyerukan agar seluruh pekerjaan dapat dilakukan dengan pikiran yang positif sehingga menimbulkan kebaikan.


"Seluruh urusan nya menjadi baik, jika dikerjakan nya positif'," kata Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.


Setiap proses menurut Kiai Ni'am dapat menjadi indah menikmati setiap proses dengan belajar dari kesalahan dan tetap mengutamakan rasa syukur.


"Kita pun juga bisa menikmati sambil belajar dan syukur dengan kebaikan, maka itu menjadi kebaikan dan kenikmatan," jelasnya.


Jika dalam kesulitan, kata Kiai Ni'am, baiknya untuk dinikmati juga. Karena sesuatu yang menurut kita buruk belum tentu jahat.


"Sebaliknya, jika menemukan titik kesulitan. Maka nikmati, karena belum tentu buruk. Semua nikmatin saja, belum tentu soalnya," kata dosen di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta tersebut.


Kiai Ni'am berpesan agar tetap berada dalam jalur yang benar, sesuai dengan ketentuannya. menginginkan kebaikan maka perlu menjadi orang yang baik.


"Memiliki istri cantik, jika kita belum bersholeh dulu. Kita juga tidak mungkin berharap masuk surga kalo kita tidak beramal baik dulu," pungkasnya.


Pewarta: Nyimas Zulfa Lisamia
Editor: Haekal Attar


Nasional Terbaru