Nasional

Nyai Hj Hizbiyah Rochim Tekankan soal Regenerasi Kepemimpinan untuk Membesarkan Muslimat NU

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:00 WIB

Nyai Hj Hizbiyah Rochim Tekankan soal Regenerasi Kepemimpinan untuk Membesarkan Muslimat NU

Ketua PW Muslimat NU Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim saat Sidang Pandangan Umum di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (13/2/2025).

Surabaya, NU Online Jakarta

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Masa Khidmat 2016-2024 diterima dalam penyampaian pandangan umum oleh seluruh Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU se-Indonesia. 


Saat Sidang Pleno VIII tentang Pandangan Umum, Ketua PW Muslimat NU Jakarta Nyai Hj Hizbiyah Rochim menekankan terkait regenerasi kepemimpinan untuk membesarkan Muslimat NU. 


Hal itu disampaikan saat Kongres ke-18 Muslimat NU hari keempat Sidang Pleno VII tentang LPJ dan Sidang Pleno VIII tentang Pandangan Umum di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (13/2/2025). 


Nyai Hizbiyah menilai bahwa banyak dari kader Muslimat NU yang memiliki kapasitas mumpuni untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin. Oleh sebab itu, seharusnya regenerasi kepemimpinan bukan menjadi sesuatu yang sulit untuk diwujudkan. 


"Muslimat NU memiliki banyak kader yang mampu dan bisa melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk itu, dengan berbagai bidang yang sudah siap, untuk melanjutkan regenerasi kepemimpinan tentu bukan menjadi suatu yang sulit untuk dilaksanakan," kata Nyai Hizbiyah. 


Saat mengutarakan pandangannya itu, Nyai Hizbiyah merujuk ke beberapa pertimbangan, diantaranya: pertama, perkembangan dinamika tantangan dan kebutuhan organisasi. Kedua, arahan ketua ummum PBNU pada Selasa (11/2/2025) bahwa organisasi Muslimat NU harus mampu menggabungkan kapasitas Muslimat NU antara kearifan dengan kelincahan gerak.


Nyai Hizbiyah juga mengucapkan terimakasih serta mengapresiaisi LPJ PP Muslimat NU termasuk menghargai setiap kinerja dan pencapaian program Muslimat. Tak hanya itu, ia juga menerima dengan tangan terbuka LPJ PP Muslimat NU. 


Terakhir, Nyai Hizbiyah menukil sebuah kutipan yang disampaikan oleh KH Wahab Chasbullah yang kala itu menjabat Rais 'Aam PBNU pada 1947-1971. Menurutnya ruh dan nyawa Muslimat NU adalah kaderisasi. 


"Jadilah seperti ikan yang hidup. Ikan selagi dia masih hidup, masih mempunyai ruh atau nyawa. Biar seratus tahun hidup di laut yang mengandung garam, dia tetap saja tawar dagingnya, tidak menjadi asin"


"Bukan berarti meninggalkan Bu Khofifah tetapi kita akan bersama-sama untuk kaderisasi ini," ujarnya.


Saat laporan LPJ, Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa pihaknya ingin melaksanakan kongres tersebut pada Desember 2024 setelah diundur pada Agustus 2023, namun akibat ada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November. Akhirnya Muslimat dipersilakan untuk kongres paling lambat Maret 2025.


Pihaknya juga mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya jika proses perjalanan kepemimpinannya banyak hal yang belum bisa maksimal untuk bisa mendapatkan capaian terbaik bagi Muslimat NU.  


"Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan mendapatkan barokah dari Allah SWT. Muslimat NU mendapatkan limpahan kasih sayang dan kenikmatan kepada Allah barokah Muslimat NU, barokah keluarga kita, barokah putra-putri kita, umur, rezeki dan umur. Mudah-mudahan Allah berikan pintu-pintu ampunan kepada kita, dosa kita dan pemimpin kita," pungkasnya.