• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

STAINU Jakarta Mulai Studi Pascasarjana Islam Nusantara

STAINU Jakarta Mulai Studi Pascasarjana Islam Nusantara

Jakarta, NU Online
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) mengawali pembelajaran pascasarjana program magister konsentrasi Islam Nusantara dengan menyelenggarakan orientasi bagi 84 mahasiswa baru di lantai 8 gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta, Selasa (24/9).
<>
Hadir dalam acara ini Ketua STAINU Jakarta HM Mujib Qulyubi, MH dan Direktur Pascasarjana Program Magister (PPM) Islam Nusantara Prof Dr Ishom Yusqi beserta jajaran untuk memberikan pengenalan keilmuan Islam Nusantara, aspek akademik, dan administrasi.

Dalam kesempatan itu, Ishom Yusqi mengemukakan geneologi Islam Nusantara. “Islam Nusantara adalah turunan dari keilmuan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Oleh karena itu, kajian ini juga meliputi filologi, antropologi, historiografi, etnografi, dan sosiologi, semuanya dalam perspektif Islam Nusantara,” ujar Ishom.

“Islam Nusantara mempunyai distingsi yaitu bahwa keilmuan ini bukan hanya memilki silsilah ilmiah layaknya di perguruan tinggi pada umumnya, tetapi juga silsilah nasabiyah, sehingga orisinalitas keilmuan tetap terjaga,” lanjut Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI ini.

Menurut Mujib Qulyubi, Islam di Indonesia melewati jalur kebudayaan sehingga mengadopsi watak keindonesiaan secara khas. “Islamisasi Nusantara berjalan begitu ramah dan toleran, perjuangan ini dilanjutkan oleh NU sampai sekarang sehingga Islam Nusantara itu ya Islam Indonesia, Islam Indonesia itu ya Islam NU,” ujarnya.

Amaliah-amaliah NU juga akan mewarnai kajian Islam Nusantara secara praktis karena semua itu merupakan karakteristik Islam Indonesia. “Kami juga menyelenggarakan mulok (muaan lokal) yang disebut ‘Arummanis’, yaitu aurod (wirid), rawatib, maulid, manaqib, dan istighotsah. Ini semua amalan NU, sehingga mahasiswa tidak hanya dibekali keilmuan secara teoritis, tetapi juga dapat mewujudkan Islam Nusantara secara praktis,” ujar Katib Syuriah PBNU ini.     

Mahasiswa baru terdiri dari  tiga program, yaitu 25 orang program beasiswa Kemenag RI, 34 orang program regular, dan 25 orang beasiswa pesantren. Program beasiswa Kemenag dan regular ditempatkan di kampus pusat STAINU Jakarta, yaitu di Matraman, Jakarta dan khusus mahasiswa program beasiswa pesantren proses perkuliahaan ditempatkan di Pesantren al-Tsaqafah, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan pimpinan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Acara dilanjutkan dengan orientasi administrasi oleh Muhammad selaku sekretaris Tim Penyusun Pedoman Akademik dan Tata tertib PPM STAINU Jakarta. (Fathoni/Mahbib)


Editor:

Nasional Terbaru