Veronica Tan Masuk Daftar Calon Menteri Era Prabowo-Gibran

Jakarta, NU Online Jakarta

Veronica Tan masuk menjadi calon menteri yang dipanggil oleh Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto bersama puluhan tokoh-tokoh politik, birokrat, akademisi hingga menteri Era Joko Widodo di Jalan Kartanegara Nomor 4 Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024) pukul 19.30.

Veronica adalah calon menteri ke-43 yang dipanggil Prabowo, Ia nampak turun dari mobil berwarna hitam dan mengenakan baju putih. Mantan istri Politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu terlihat dengan calon-calon menteri lain yang mengenakan pakaian batik lengkap dengan kain songket.

Sebagai salah seorang yang tak disangka menjadi calon menteri, ia mengakui bahwa pertemuan dengan Prabowo itu atas dasar diminta Mayor Teddy Indra Wijaya, ajudan Prabowo.

"Saya baru dipanggil, hari ini saya baru dipanggil oleh Pak Teddy (ajudan) untuk bertemu dengan Pak Presiden (terpilih). Semoga saya bisa melayani masyarakat untuk ke depannya, tapi untuk semuanya saya masih menunggu pak presiden yg mengumumkan," katanya dikutip dari NU Online, Selasa (15/10/2024).

Veronica Tan, lahir di Medan pada 4 Desember 1977, adalah mantan istri politisi PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia adalah ibu dari tiga anak dan merupakan lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, dengan gelar di bidang arsitektur.

Veronica dan Ahok menikah pada tahun 1997, namun bercerai pada 2018. Meskipun tidak terafiliasi dengan partai politik, ia pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta dari 4 Desember 2014 hingga 25 Juli 2017, pada saat Ahok menjabat sebagai Gubernur. Selain itu, Veronica dikenal sebagai wirausaha sukses dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta.

Selain Veronica terdapat calon menteri dari kalangan perempuan lainnya yang dipanggil Prabowo seperti Pengusaha Widiyanti Putri Wardhana, Pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Arifatul Choiri Fauzi, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dari Partai Golkar, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Baca selengkapnya di sini