• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 4 Juli 2024

Jakarta Raya

Dampak Pemindahan IKN, IPNU-IPPNU Jakut Dorong Pemuda Terlibat Aktif dalam Pembangunan Nasional

Dampak Pemindahan IKN, IPNU-IPPNU Jakut Dorong Pemuda Terlibat Aktif dalam Pembangunan Nasional
Seminar Kepemudaan IPNU-IPPNU Jakarta Utara bersama Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Kamis (27/6/2024) (Foto: Madi Ramadhan)
Seminar Kepemudaan IPNU-IPPNU Jakarta Utara bersama Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Kamis (27/6/2024) (Foto: Madi Ramadhan)

Jakarta Utara, NU Online Jakarta

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Jakarta Utara menyoroti dampak perubahan pasca pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN). IPNU-IPPNU Jakarta Utara mendorong pemuda untuk terlibat aktif dalam perencanaan dan pembangunan nasional.

 

Hal tersebut disampaikan dalam Seminar Kepemudaan yang bertajuk “Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Aglomerasi Bagi Pemuda,” yang digelar di Universitas 17 Agustus 1945 (UTA’45) Jakarta, Kamis (27/6/2024) lalu.

 

“Pemindahan ibu kota membawa berbagai dampak positif sekaligus tantangan baru,” ujar Ketua IPNU Jakarta Utara Madi Ramadhan dalam sambutannya.

 

Menurut Madi, sapaan akrabnya, pemuda diharapkan mampu mempelajari kompleksitas perencanaan kota serta dampak sosial dan ekonomi dari pemindahan ibu kota.

 

“Mereka (pemuda) harus mampu berperan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan di Jakarta,” katanya.

 

Sementara itu, Ketua IPPNU Jakarta Utara Siti Aisyah mengajak pemuda untuk menggali kualitas diri agar mampu berdaptasi terhadap dampak yang terjadi ketika Kota Jakarta tak lagi menjadi ibu kota. “Apakah Jakarta akan tenggelam karena sudah tidak jadi ibu kota atau tetap bertahan dan bahkan bisa bersinar,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Mahasiswa UTA’45 Isra Nabila Harmelia Putri juga mengingatkan pentingnya mahasiswa dan pemuda sebagai garda terdepan dalam menyukseskan pembangunan Kota Jakarta pasca berlakunya sistem aglomerasi yang nantinya akan merubah sistem tata kota dan kebijakan yang akan berlaku di masyarakat.

 

“Sebagai mahasiswa di Jakarta, kami HIMAPA berkomitmen memberikan kontribusi bagi kesuksesan kota Jakarta. Dengan perpindahan ibu kota, kami ingin mendiskusikan bagaimana masa depan Jakarta dan peran IKN sebagai ibu kota baru,” ucap Isra menambahkan.

 

Tantangan DKJ sebagai Kota Aglomerasi Global

 

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta MH Bahaudin memaparkan beberapa tantangan Jakarta yang akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), hal tersebut juga membuat Jakarta menjadi sebuah kota aglomerasi global.


"PWNU percaya bahwa perayaan ini adalah momentum yang tepat untuk merenungkan pencapaian dan melihat tantangan yang masih perlu diatasi dalam mewujudkan visi ini," katanya kepada NU Online Jakarta, Rabu (19/6/2024).

 

Pertama, kata Gus Baha, Jakarta kedepan perlu adanya peningkatan infrastruktur. Baginya, sebagai kota yang ingin menjadi aglomerasi kota global, Jakarta harus terus berinvestasi dalam peningkatan infrastruktur. 

 

"Kami berharap agar pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah infrastruktur yang masih menjadi hambatan dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat," jelasnya.

 

Kedua, lanjut Gus Baha, perlu adanya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Ia memandang untuk menjadi aglomerasi kota global, Jakarta harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas. 

 

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat Jakarta," jelasnya.

 

Gus Baha juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus pada pengembangan potensi anak muda, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam memajukan kota ini.

 

Ketiga, Gus Baha menyoroti soal pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, terutama dalam perjalanan menuju aglomerasi kota global, Jakarta harus mampu mengelola lingkungannya dengan baik. 

 

"Kami mengajak seluruh masyarakat Jakarta, termasuk pemerintah dan swasta, untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan. NU DKI Jakarta akan terus berperan dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, pengelolaan sampah, dan pelestarian ekosistem," katanya.

 

Terakhir, Gus Baha juga melihat adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat: Salah satu tujuan, kata Gus Baha, dari menjadi aglomerasi kota global adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

 

"Kami berharap agar pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dapat bekerja sama dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi. NU DKI Jakarta juga akan terus berperan dalam program-program pemberdayaan ekonomi umat, untuk memberikan kesempatan yang lebih baik bagi masyarakat," terangnya.


Jakarta Raya Terbaru