• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 4 Juli 2024

Nasional

YKMI Serukan Idul Adha Tanpa Produk pro-Israel

YKMI Serukan Idul Adha Tanpa Produk pro-Israel
Ketua Yayasan Konsumen Muslim Indonesia ( YKMI ) Ahmad Himawan. (Foto: Istimewa)
Ketua Yayasan Konsumen Muslim Indonesia ( YKMI ) Ahmad Himawan. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Jakarta.

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, situasi memprihatinkan diperkirakan masih akan berlangsung saat warga Gaza melaksakan ibadah Idul Adha. Pasalnya tentara penjajahan Israel (IDF) masih terus membombardir Jalur Gaza yang menewaskan warga sipil dan memperluas bencana kelaparan. 

 

Melihat hal itu, Ketua Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) Ahmad Himawan secara resmi menyerukan agar masyarakat dalam momentum Idul Adha tanpa mengunakan produk-produk pro-Israel.

 

“Hari yang mestinya penuh suka cita terus dibayangi kehancuran, kematian, dan kesulitan hidup, akibat sembilan bulan tanpa henti serangan brutal dari Israel, jumlah korban tewaspun  telah mencapai angka lebih 37 ribu jiwa,” ungkapnya kepada NU Online Jakarta, Ahad (16/06).

 

YKMI berpandangan masyarakat muslim Indonesia harus berkomitmen menjaga konsistensi dalam menghindari produk terafiliasi terutama dalam setiap kegiatan terlebih momentum hari besar Islam.  

 

“Kampanye Idul  Adha Tanpa Produk pro-Israel ini merupakan kelanjutan dari kampanye Ramadhan Tanpa Produk pro-Israel,” jelasnya.
 


Lebih lanjut Himawan menyampaikan bahwa dirinya dan YKMI tidak pernah bosan mengingatkan kembali kepada konsumen muslim Indonesia untuk tidak menggunakan produk-produk terafiliasi Israel, selama melaksanakan ibadah haji maupun momentum Hari Raya Idul Adha, sebagai bentuk komitmen dan solidaritas kepada rakyat Palestina. 

 

“Ini salah satu cara ini efektif apabila dilakukan secara masif oleh masyarakat internasional, tidak hanya Indonesia. Dengan demikian, ekonomi Israel akan tertekan dan mau tunduk pada seruan PBB untuk gencatan senjata,” jelasnya.

 

Himawan mengatakan, hal tersebut bukan berarti daya beli menjadi turun, akan tetapi konsumen akan menghentikan konsumsi produk pro-Israel dan menggantikannya dengan produk sejenis yang tidak terafiliasi. 

 


"Bukan berarti konsumen mengalami kelesuan daya beli, Ini menjadi momen transisi yang menguntungkan Indonesia, agar produk nasional dapat menjadi produk pengganti dan secara otomatis produk nasional akan berkembang,” terangnya. 

 

Terakhir, Himawan menjelaskan untuk mengetahui produk genosida bisa diakses melalui situs boycott.thewitness dan bdnaash.


Nasional Terbaru