• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 28 April 2024

Opini

RAMADHAN

Hidup Berujung Mudik

Hidup Berujung Mudik
Ilustrasi berpulang (Foto: dok. NU Online)
Ilustrasi berpulang (Foto: dok. NU Online)

Hidup itu harus mudik! Ya, itulah mengapa kalo orang meninggal kita dianjurkan membaca:


إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
 


Artinya:
"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada Allah kita kembali"


Mudik adalah peristiwa budaya dimana orang merindukan kampung halaman, biasanya mereka yang mudik akan membawa bekal untuk sanak saudara di kampung.


Mudik kita ke negeri akhirat mestinya juga bawa bekal, pertanyaannya adalah bekal apa yang sudah kita siapkan? di negeri akhirat nanti kita akan mendapatkan kitab berisi catatan kita selama di dunia, kitab itu akan dikirimkan sesuai alamatnya masing-masing. Dan Allah tidak akan pernah salah mengirim alamatnya.


Kalau kita hendak mengirim surat atau paket tertentu, maka selain alamat, yang penting kita tuliskan adalah namanya. Pikirkan, bagaimana anda akan mengirim paket ke kekasih anda yang tinggal di rumah kos-kosan yg dihuni oleh 50 orang? Nah, Nama menjadi penting toh?


Alamat yang paling penting itu harus diawali dengan nama. Nama kita mengawali alamat kita, maka buatlah nama kita menjadi bertenaga, penuh makna dan sarat karya. Inilah pendamping kita nanti, karya abadi yang melegenda dalam bentuk kemanfaatan yang terus menerus diingat orang.


Nabi menyebutnya amal jariyah; sedekah yang mengalir, ini jelas semacam legenda yang disematkan di nama kita yang nanti akan menjadi alamat kita di negeri akhirat.


Jadi, segera rancang alamatmu sejak dini. Lalu bersiaplah menyambut mudik sejati ke negeri akhirat yang nanti pasti akan kita temui.


Selamat melaksanakan mudik nasional, semoga selamat sampai tujuan.


KH Ahmad Nurul Huda, Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU)


Opini Terbaru