Berdoa merupakan bagian dari ibadah dalam ajaran Islam. Berdo’a juga menunjukan ciri dari betapa lemahnya seorang hamba di hadapan Allah. Banyaknya permasalahan, ujian dan cobaan hidup menjadi tanda kita sebagai manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Do’a yang kita panjatkan dengan menyampaikan semua keluh kesah hingga penyesalan seraya memohon petunjuk dan ampunan dari Allah.
Berdoa juga merupakan salah satu perintah dari Allah. Ketika kita berdoa kepada Allah artinya kita telah mengikuti perintah Allah dan meyakini pasti akan dikabulkan doa kita. Perintah berdoa ini termaktub dalam ayat Al-Qur’an:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Baca Juga
Terus Berdoa agar Bertemu Ramadhan
Artinya: “Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untuk kalian”.(QS Ghafir: 60).
Ustadz Muhammad Tholhah Al-Fayyadl mengatakan ketika berdo’a, hendaknya seorang hamba untuk memiliki adab yang baik agar do’anya dapat segara dikabulkan. Ia mencontohkan praktik berdo’a seperti seorang anak yang meminta kepada orang tuanya dengan akhlak dan tutur kata yang lembut niscaya akan segera dikabulkan oleh orang tuanya.
Ia mengutip pendapat ulama tentang adab dalam berdo’a, yaitu:
يسن افتتاح الدعاء بالحمد لله والصلاة على النبي والختم بهما وبآمين ورفع يديه الطاهرتين حذو منكبيه، ومسح الوجه بهما بعده واستقبال القبلة
Artinya: “Disunahkan memulai doa dengan bacaan hamdalah dan sholawat kepada Nabi Muhammad dan menutup doa dengan keduanya (hamdalah dan sholawat) serta membaca amiin, mengangkat kedua tangannya yang suci setinggi bahunya, mengusap wajah dengan kedua tangannya setelah berdoa, dan menghadap kiblat”.(Al-Malibari Ahmad bin Abdul Aziz, Fathul Mu’in bi Syarh Qurratil ‘Ain, [Mesir, Dar Ibnu Hazm: 2002], halaman 128).
Adab berdo’a, menurut Ustadz Tholhah, yaitu mengangkat tangan ketika berdoa adalah meminta nikmat kepada Allah maka telapak tangan bagian dalam menghadap ke langit dan telapak tangan bagian luar menghadap ke bumi. Hal ini sebagaimana tercatat dalam hadits:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا دَعَوْتَ اللَّهَ فَادْعُ بِبَاطِنِ كَفَّيْكَ وَلاَ تَدْعُ بِظُهُورِهِمَا فَإِذَا فَرَغْتَ فَامْسَحْ بِهِمَا وَجْهَكَ
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila engkau memohon kepada Allah, maka memohonlah dengan bagian dalam kedua telapak tanganmu, dan jangan dengan bagian luarnya; dan ketika kamu telah selesai, maka usaplah mukamu dengan kedua tanganmu”.(HR.Ibnu Majah).
Dalam hadits ini, Ustadz Tholhah menjelaskan bagaimana Rasulullah mengajarkan untuk memakai kedua telapak tangan bagian dalam menghadap ke langit pada saat meminta kepada Allah. Adab ini, kata dia, sebagai isyarat memintanya kita kepada Allah sebagaimana pengemis menengadahkan kedua telapak tangannya ketika meminta kepada para dermawan.
Selengkapnya: https://islam.nu.or.id/syariah/seputar-mengangkat-tangan-ketika-berdoa-RSb5t
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
Pemerintah Batalkan Subsidi Listrik, Fokus Bantuan Upah Pekerja
Terkini
Lihat Semua