PMII Unusia Kaji soal KDRT dan Dampaknya pada Takut Menikah
Rabu, 21 Agustus 2024 | 15:20 WIB

Ketua Kopri Rayon Hamzah Unusia Zazkia Irma Shofiah saat menyampaikan materi diskusi. (Foto: dok. PMII Unusia)
Jakarta, NU Online Jakarta
Pengurus Kopri Rayon Hamzah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta melaksanakan kajian bertajuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Membuat Takut Nikah? Bagaimana Pandangan Islam? itu dilaksanakan di kampus Unusia jalan Taman Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, (20/8/2024).
Ketua Kopri Rayon Hamzah Unusia Zazkia Irma Shofiah mengatakan bahwa dilaksanakannya diskusi tersebut diangkat atas dasar keresahan. Pasca terjadinya kasus KDRT yang hingga hari ini ramai menjadi perbincangan masyarakat Indonesia.
“Tentu sebagai mahasiswa yang mengkaji berbagai isu perempuan melalui forum organisasi merasa sangat geram,” tegas Kia sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Aktivis PMII Jakarta itu menjelaskan kajian tersebut untuk edukasi bagi generasi muda sebagai bekal sebelum menikah di kemudian hari. Hal itu dilakukan untuk penguatan dan kesiapan secara mental membangun rumah tangga yang harmonis dengan pasangan. Sehingga terhindar dari KDRT yang berdampak pada fisik dan psikologi bagi korban.
"Bahwasanya bentuk KDRT bisa berbentuk secara psikis dan juga fisik. Dan juga ada terkait kekerasan seksual. Kekerasan seksual berbentuk pemaksaan untuk melakukan hal seksual dalam lingkup rumah tangga," ujar Kia.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Menurutnya, kasus KDRT dapat menimbulkan ketakutan pada generasi muda terutama perempuan untuk melaksanakan pernikahan dengan pasangannya. Pada kasus KDRT, menurutnya, laki-laki merasa paling kuat dan memiliki kekuasaan lebih di banding perempuan. Hal itu yang mengakibatkan perempuan sering menjadi korban kerasan.
"Seperti kasus yang sedang viral ini. Bahwasanya KDRT atas rasa si laki-laki ini merasa memiliki kekuasaan yang lebih. Karena dia menganggap si korban (perempuan) tidak akan berbuat apa-apa," ungkap Kia.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Kemudian, kata Kia, mengkaji dan mempelajari tentang KDRT dari ciri-cirinya, cara menghindari dan dampak-dampaknya merupakan bagian dari pencegahan. Menurutnya, generasi muda baik laki-laki dan perempuan penting untuk mengetahui hal itu sebagai bekal agar menjadi pasangan yang harmonis dalam membina rumah tangga.
“Penting bagi seorang pasangan, laki-laki dan perempuan untuk saling mengerti tentang KDRT. Tanpa mengetahui ciri-ciri dan dampak KDRT bisa jadi melakukan kekerasan kapan saja. Karena merasa yang dilakukan bukan bentuk kekerasan. Bisa jadi perlakuan yang normal dan wajar bagi seorang pasangan,” tutup Kia.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kontributor : Wanda Koswara
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
ADVERTISEMENT BY ANYMIND