Jakarta Raya

Ribuan Muslimat NU Se-Jakarta Padati Masjid Istiqlal, Gelar Pengajian Bahas Kesatuan dalam Keberagaman

Sabtu, 14 Desember 2024 | 11:00 WIB

Ribuan Muslimat NU Se-Jakarta Padati Masjid Istiqlal, Gelar Pengajian Bahas Kesatuan dalam Keberagaman

5.000 kader Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se-DKI Jakarta memadati Lantai Utama Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2024) pagi. (Foto: NU Online Jakarta/Sintia Nur Afifah).

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Sebanyak 5.000 kader Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se-DKI Jakarta memadati Lantai Utama Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2024) pagi.


Acara tersebut merupakan pengajian bulanan rutin yang diagendakan PW Muslimat NU Jakarta, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU DKI Jakarta Nyai Hizbiyah Rochim menyatakan bahwa pengajian kali ini membahas kesatuan dalam keberagaman untuk membangun Indonesia.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang memiliki keunikan luar biasa dalam memandang perbedaan. Hizbiyah menegaskan bahwa keragaman bukanlah penghalang, melainkan modal utama dalam membangun kehidupan berbangsa yang harmonis.


"Ibu-ibu Indonesia ini masyarakatnya terdiri dari beragam etnis dan agama, namun kita memiliki keberanian luar biasa untuk menyalurkan perbedaan menjadi kekuatan," katanya saat sambutan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Nyai Hizbiyah mengajak para peserta pengajian untuk tidak sekedar menerima perbedaan, tetapi aktif mengubahnya menjadi energi positif bagi pembangunan bangsa. Ia menekankan bahwa setiap perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan kesatuan yang kokoh.


"Kita harus mampu melihat keragaman sebagai rahmat, bukan sekedar sesuatu yang harus ditoleransi," lanjutnya. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Dalam kesempatan tersebut, Hizbiyah tidak hanya berbicara tentang keragaman secara konseptual, tetapi juga memberikan contoh konkret bagaimana perbedaan dapat menjadi kekuatan pemersatu.


Menurutnya, peran perempuan sangat strategis dalam menjaga dan mengembangkan semangat kebangsaan. Para ibu dianggap sebagai garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan cinta tanah air kepada generasi muda.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Setiap ibu adalah pembentuk karakter bangsa melalui didikan dan teladan, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya menghormati perbedaan, tetapi mampu mengubahnya menjadi energi positif," terangnya.


Pengajian itu dihadiri oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyiddin Ishaq, beserta seluruh Muslimat NU se-DKI Jakarta yang terdiri dari enam kota administrasi, yaitu Pusat, Barat, Timur, Utara, Selatan, hingga Kepulauan Seribu.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND