• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Selasa, 7 Mei 2024

Jakarta Raya

Ketua PWNU DKI: Warga Jakarta Harus Berterima Kasih kepada Para Habaib dan Ulama

Ketua PWNU DKI: Warga Jakarta Harus Berterima Kasih kepada Para Habaib dan Ulama
KH Samsul Maarif dalam acara Jalsatul Itsnaini yang digelar Majelis Rasulullah di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023) malam. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Majelis Rasulullah).
KH Samsul Maarif dalam acara Jalsatul Itsnaini yang digelar Majelis Rasulullah di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023) malam. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Majelis Rasulullah).

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif meminta warga DKI Jakarta harus berterima kasih kepada para habaib dan ulama yang senantiasa tidak pernah berhenti mengajak umat untuk berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad.


Hal tersebut disampaikan saat memberikan ceramah dalam acara Jalsatul Itsnaini yang digelar Majelis Rasulullah di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023) malam.


“Seandainya tidak ada beliau-beliau saya tidak tahu Jakarta akan seperti apa, karena Jakarta di samping banyak kebaikan bisa jadi sebaliknya banyak kemaksiatan. Karena beliau-beliau lah yang menjadi pakunya Kota Jakarta,” ujarnya.


Dalam ceramahnya, Kiai Samsul mengutip Surat Al-Anfal ayat 33 yang berbunyi 'Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan'.


Lebih lanjut, ayat tersebut menerangkan bahwa Allah tidak pantas menyiksa manusia yang senantiasa beristighfar (meminta pengampunan) kepada Allah.


“Oleh sebabnya, kita harus berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka (habaib dan ulama) yang senantiasa mengajak kita, membimbing kita untuk membaca shalawat, beristighfar dan minta ampun kepada Allah,” terang Kiai Samsul.


Selain itu, dalam ceramahnya, Kiai Samsul meyakini bahwa mayoritas warga DKI Jakarta adalah warga Nahdliyin. Terutama, warga betawi yang merupakan penduduk asli Kota Jakarta.


Kiai Samsul menceritakan bagaimana kesamaan tradisi yang dimiliki antara NU dan Betawi, salah satunya mengenai ta’zhim atau memuliakan para habaib dan ulama. 


Ia menyebutkan bagaimana pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari  juga berguru kepada para habaib, di antara guru Kiai Hasyim adalah Habib Alwi bin Ahmad As-Saqqaf dan Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi.


“Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari pendiri NU mujalasah, mulazamah, ngaji dengan para Habaib. Oleh karena itu kami sebagai warga NU di Jakarta wajib hukumnya ta’zhiman, takriman wa mahabatan wa birro,” terangnya.


Pewarta: Khoirul Rizqy At-Tamimi
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru