Ilmu dan Moral Jadi Fondasi Kemajuan Bangsa Menurut KH Hasyim Asy’ari
Selasa, 8 Oktober 2024 | 16:30 WIB

Gus Irfan dalam acara Muktamar II Pemikiran KH Hasyim Asy’ari di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat pada Jumat-Sabtu (4-5/10/2024). (Foto: NU Online Jakarta/Erik Alga Lesmana)
Erik Alga Lesmana
Kontributor
Jakarta Barat, NU Online Jakarta
Cucu Hadratusyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, KH Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan mengatakan, KH Hasyim Asy'ari selalu menekankan pentingnya keilmuan dan moralitas sebagai pondasi bagi pembangunan bangsa. Dalam berbagai karyanya, kata Gus Irfan sering kali mengingatkan untuk selalu menuntut ilmu agar Indonesia mampu bersaing di kancah global.
“KH Hasyim Asy’ari selalu mendorong umat untuk terus belajar, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum, untuk dapat bersaing di kancah global dengan tetap mempertahankan identitas moral yang kuat,” ujar Gus Irfan dalam keterangan tertulisnya diterima NU Online Jakarta pada Selasa (8/10/2024).
Lebih lanjut, Gus Irfan menjelaskan pentingnya membangun dari generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia. Selain itu, untuk mewujudkan Indonesia maju perlu dibarengi dengan integritas dan penanaman moral yang baik.
“Pentingnya membangun dari generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia. Indonesia yang maju tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia yang cerdas, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang tinggi,” jelas Gus Irfan.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur itu mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang maju dalam pemikiran KH Hasyim Asy’ari, pentingnya menjaga persatuan di tengah-tengah pluralitas agama, budaya dan suku bangsa. Tanpa persatuan mudah untuk dipecahkan, baik oleh pengaruh dalam negeri maupun luar negeri.
“Indonesia membutuhkan umat Islam yang solid dalam memegang prinsip persatuan. Karena hanya dengan persatuan kita bisa membangun bangsa yang kuat dan maju. Tanpa persatuan, umat akan dilemahkan oleh pengaruh luar atau perpecahan internal,” terangnya.
KH Hasyim Asy’ari menjelaskan dalam kitab At Tibyan, kata Gus Irfan menekankan perlunya toleransi dalam menghadapi perbedaan pendapat. Sehingga umat tidak mudah terpecah hanya karena perbedaan kecil dalam hal pandangan keagamaan, sosial dan politik.
“Perjuangan KH Hasyim Asy'ari untuk menyatukan umat Islam tidak hanya sebatas pada lingkup keagamaan, tetapi juga meluas ke ranah sosial politik,” pungkasnya.
“Beliau menyadari bahwa persatuan umat Islam adalah faktor kunci dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjaga kemajuan bangsa Indonesia. Pentingnya persatuan dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam kehidupan bernegara,” imbuhnya.
Sebagai informasi pada Jumat-Sabtu (4-5/10/2024) Presedium Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng (Ikapete) Nasional melaksanakan kegiatan Muktamar II Pemikiran KH Hasyim Asy’ari di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat.
KH Irfan Yusf Hasyim yang merupakan cucu Hadratusyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari menyampaikan materi Aktualisasi Pemikiran Hadratusyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari Untuk Indonesia Maju. Hadir pada kegiatan itu keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, para alumni dari berbagai daerah dan pemerintah setempat.
Terpopuler
1
Hasil Demo Ojol 2025: Komisi V DPR akan Gelar Rapat Bersama Kemenhub dan Aplikator
2
MWCNU Kramat Jati Teken Prasasti dan Resmikan Makam Syekh Jafar Jati
3
Warga Temukan Makam Kramat Syekh Jafar: Asal Muasal Nama Kramat Jati?
4
Ini 5 Tuntutan Ojol dalam Demo Besar-besaran 20 Mei 2025
5
Berita Duka: Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Wafat
6
Pengesahan Makam Syeikh Jafar Jati, Kiai Munif Ingatkan Perbanyak Doa Dalam Keadaan Sulit
Terkini
Lihat Semua