PMII Perjuangan Bung Hatta Gelar Silaturahmi Kader pasca-Mapaba
Sabtu, 10 Mei 2025 | 18:30 WIB

PMII Rayon Persiapan Perjuangan Bung Hatta Unusia menggelar kegiatan RTL (Rapat Tindak Lanjut) Mapaba pertama yang dirangkai dengan silaturahmi keluarga besar rayon pada Sabtu (10/5/2025). (Foto: NU Online/Sintia)
Sintia Nur Afifah
Penulis
Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Persiapan Perjuangan Bung Hatta Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) menggelar kegiatan RTL (Rapat Tindak Lanjut) Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) pertama yang dirangkai dengan silaturahmi keluarga besar rayon pada Sabtu (10/5/2025).Â
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan kekeluargaan antara kader baru dan senior serta melanjutkan nilai-nilai perjuangan Bung Hatta.
Dalam sambutannya Ketua PMII Rayon Perjuangan "Bung Hatta" Sintia Nur Afifah menekankan pentingnya momentum RTL Mapaba ini bagi pengembangan karakter dan pemahaman nilai-nilai perjuangan bagi seluruh kader yang baru bergabung dengan organisasi.Â
"Kepada kader baru, jadikan RTL ini sebagai momentum penempaan diri dan internalisasi nilai-nilai perjuangan Bung Hatta," ujar Sintia.
Ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam kepada seluruh senior yang telah meluangkan waktu dan memberikan dukungan moral maupun material demi kesuksesan acara silaturahmi keluarga besar rayon.Â
"Kepada senior yang hadir, terima kasih atas dukungannya dalam membangun kesinambungan pengkaderan," tambahnya dengan penuh apresiasi.
Sintia juga mengajak seluruh anggota baik yang baru maupun senior untuk bersatu padu melanjutkan estafet perjuangan dengan mengadopsi nilai-nilai yang telah diwariskan oleh tokoh proklamator Indonesia tersebut.
 "Mari bersama meneruskan semangat Bung Hatta dengan militansi, integritas, dan kepedulian sosial yang tinggi," tegasnya dengan penuh semangat.
Di penghujung sambutan Sintia menyampaikan harapan bagi keberlanjutan silaturahmi dan penguatan ikatan persaudaraan di antara seluruh elemen rayon.Â
"Semoga silaturrahmi ini memperkuat persaudaraan kita sebagai satu keluarga besar," tutur Sintia dalam sambutannya.
Sementara itu, Aru Lego Triono yang hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut menyampaikan refleksi mendalam tentang konsep nilai ketuhanan dan bagaimana nilai tersebut mewujud dalam tindakan nyata sehari-hari.Â
Â
"Nilai ketuhanan memang masih abstrak, tapi menjadi konkret ketika sesuai dengan tindakan," jelasnya.
Aru menekankan pentingnya konsistensi antara ucapan dan tindakan sebagai indikator utama dalam menilai kualitas moral seorang pemimpin di berbagai level.Â
"Jangan sampai orang ngomongin moral dan nilai, tapi perilakunya, tindakannya, kebijakannya, atau program-program kerjanya tidak mencerminkan apa yang diomongkan. Itu namanya tidak bernilai," ujar Aru.
Aru juga menguraikan dampak jangka panjang dari gaya kepemimpinan yang hanya berorientasi pada kepentingan pribadi dibandingkan dengan mereka yang memiliki visi lebih besar untuk kemaslahatan bersama.
 "Pemimpin yang ketika menjabat dia tidak memiliki pikiran untuk kebaikan bersama, selesai jadi pemimpin, dia selesai. Tidak dikenang," tegas Aru.Â
Â
Terpopuler
1
Bahas Isu Kekinian, PCNU Jakbar Inisiasi Bahtsul Masail di Masjid Mardhotillah
2
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
3
Pagar Nusa Tampil Meriahkan Harlah Ke-77 IPSI
4
PWNU Jakarta Tegaskan Pengabdian NU Harus Bersifat Inklusif
5
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua