PMII Jakpus Ciptakan Kader Kritis terhadap Era Baru melalui PKL Ke-2
Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:20 WIB

Pelatihan Kader Lanjut (PKL) ke-2 bertema "Mengkritisi Era Baru PMII: Mencari Identitas dan Jati Diri Pergerakan" di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama RI, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (30/5/2025). (Foto: NU Online/Sintia)
Sintia Nur Afifah
Penulis
Tangerang Selatan, NU Online Jakarta
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Pusat menggelar Pelatihan Kader Lanjut (PKL) ke-2 bertema "Mengkritisi Era Baru PMII: Mencari Identitas dan Jati Diri Pergerakan" di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama RI, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (30/5/2025).
Tema tersebut sengaja diambil untuk menciptakan kader yang kritis terhadap konsep era baru.
Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Jakarta Pusat, Debi Abiyanto Saputra, mengajukan pertanyaan kritis mengenai definisi era baru yang menjadi tema PKL.
"Namanya kita pertanyaan sebenarnya, era baru itu kayak mana? Yang dimaksud era baru itu seperti apa?" tanya Debi.
Debi menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh dalam mencapai target pembentukan kader berkualitas.
"Itu mungkin jadi bahan evaluasi yang dimana sebenarnya kita harus memfokuskan itu," ungkap Debi dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Koordinator Cabang PMII Jakarta Nadzir Ahya Ulilmi menjelaskan bahwa target utama PKL adalah mencetak kader mujtahid yang memiliki kemampuan berpikir mandiri dan kritis.
"Kalian sudah mencapai taraf yang mana di kemampuan berpikir, kemampuan bertindak secara mandiri, secara kritis, dan secara ideologis," tegas Ulil kepada para peserta.
Terpopuler
1
KH Abdul Hanan Said, Ahli Al-Quran dari Betawi
2
Putusan LBM NU Jakarta : Hukum Zakat melalui Lembaga yang Tak Miliki Izin Resmi
3
RMINU Jakarta Minta Pemerintah Prioritaskan Bantuan untuk Guru Ngaji di Lapisan Bawah
4
Resmi Dimulai, Berikut Daftar Lengkap 40 Sekolah Swasta Gratis di Jakarta
5
Polemik Wamen Rangkap Jadi Komisaris, Pengamat: Lukai Hati Masyarakat yang Sulit Cari Kerja
6
Odong-odong Rawan Kecelakaan, Pengamat: Pemerintah Perlu Bertindak Tanpa Rugikan Pelaku Usaha Kecil
Terkini
Lihat Semua