Gelar PBAK 2024, Upaya FITK UIN Jakarta Ciptakan Lingkungan Akademik yang Lebih Inklusif dan Merata
Selasa, 3 September 2024 | 08:00 WIB
Jakarta, NU Online Jakarta
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dengan tema di Gedung FITK UIN Jakarta, Kamis (29/8/2024) hingga Jum’at (30/8/2024).
Kegiatan yang bertema "Membangun Jembatan Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan,” itu merupakan salah satu upaya fakultas dalam menciptakan lingkungan akademik yang lebih inklusif dan merata bagi seluruh mahasiswa baru.
Ketua DEMA FITK UIN Jakarta, Rifqi Aunurrofi Al-Gifari mengatakan kegiatan ini juga mengusung kampanye bertajuk Putera Bangsa Bebas Merdeka yang menekankan pentingnya kebebasan berpikir dan berekspresi dalam dunia pendidikan.
“Kegiatan ini dapat menjadi fondasi kuat bagi para mahasiswa baru dalam membangun masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan,” ujar Rifqi dalam keterangannya, Senin (2/9/2024).
Dia menjelaskan PBAK FITK 2024 menghadirkan sejumlah narasumber ternama, termasuk: Rina Saadah, Anggota DPR RI dan aktivis sosial. Najelaa Shihab, pendiri Sekolah Cikal dan pegiat pendidikan, Guru Gembul, edukator kreatif dan influencer pendidikan, serta Ubaid Matraji, Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI).
“Selain itu, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan platform pembelajaran daring, "Cakap", yang mendukung program-program pengembangan keterampilan mahasiswa,” jelasnya.
Rifqi mengajak seluruh peserta PBAK untuk tidak hanya melihat kegiatan ini sebagai seremonial belaka, tetapi juga sebagai ajang untuk meraih substansi pendidikan yang lebih dalam dan bermakna.
Dia berharap kegiatan PBAK 2024 ini mampu menjadi momentum awal yang positif bagi mahasiswa baru untuk memulai perjalanan akademik mereka dengan semangat dan komitmen tinggi dalam menciptakan perubahan yang nyata di dunia pendidikan.
"Kita berharap, melalui PBAK ini, mahasiswa baru dapat lebih memahami pentingnya inklusivitas dan keadilan dalam pendidikan, serta terinspirasi untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa," pungkas Rifqi.
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
Pemerintah Batalkan Subsidi Listrik, Fokus Bantuan Upah Pekerja
6
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua