Hilal Tak Terlihat, LF PWNU Jakarta Ajak Masyarakat Praktik Rukyat Usai Ijtima

Jakarta Barat, NU Online Jakarta
Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU)DKI Jakarta melakukan pantauan hilal di Pondok Pesantren (PP) Al-Falah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, (3/9/2024). Kegiatan ini berdasarkan surat Instruksi Rukyah Rabi’ul Awal 1446 H oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dengan nomor 055/LF-PBNU/IX/2024.

 

Ketua LF PWNU DKI Jakarta KH Abdul Kholik menyampaikan dari hasil pantauan di lokasi, menyatakan bahwa hilal tidak terlihat. Untuk itu, Kiai Kholik mengajak masyarakat untuk mengikuti rukyat pasca ijtima sebagai praktik Falakiyah. 

 

"Hasil pantauan tim LF PWNU DKI Jakarta dari lokasi hilal tidak terlihat, sebagaimana biasanya dalam kondisi hilal yang dibawah Imkan kami akan mengadakan rukyat pasca ijtima, kali ini kami mengajak kepada masyarakat untuk ikut kegiatan tersebut sebagai bagian dari praktik Falakiyah di PP Al Falah besok Rabu, 4 September 2024," jelasnya. 

 

Kiai Kholil menjelaskan penyebab dari tidak terlihatnya hilal lantaran cuaca mendung dan tinggi hilal yang rendah dibawah imkan rukyah (batas kemungkinan terlihatnya hilal). 

"Hal ini disebabkan oleh kondisi di lokasi berawan, selain itu juga ketinggian hilal yang cukup rendah secara hisab hanya berkisar 2 derajat, sebagaimana kita ketahui nilai tersebut masih dibawah batas Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU)," paparnya. 

 

Berdasarkan data hisab LF PWNU DKI Jakarta ijtima terjadi hari Selasa Pon pukul 08:57 WIB, Matahari dilokasi terbenam mulai 17:53 WIB dengan azimut 277°12'. Saat itu Bulan sudah berada pada ketinggian toposentris 02°32' di atas ufuk dengan elongasi geosentris 04°29' di azimut 277°50', Bulan terbenam pukul 18:06 WIB. Artinya, pelaksanaan rukyat hanya dilakukan selama 13 menit.

 

Dengan demikian, LF PWNU DKI Jakarta mengumumkan bahwa 1 Rabiul Awwal 1446 H bertepatan hari Kamis, 5 September 2024, sebagaimana surat pengumuman Lembaga Falakiyah PBNU tentang awal bulan tersebut dengan nomor 056/LF–PBNU/IX/2024 atas dasar istikmal.