• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Kemenag Tegaskan Konflik Sosial Keagamaan Harus Dideteksi Sedini Mungkin

Kemenag Tegaskan Konflik Sosial Keagamaan Harus Dideteksi Sedini Mungkin
Kegiatan Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenag, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023). (Foto: Khoirul Rizqy At-Tamimi/NU Online Jakarta
Kegiatan Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenag, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023). (Foto: Khoirul Rizqy At-Tamimi/NU Online Jakarta


Tangerang Selatan, NU Online Jakarta 

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Balitbang Diklat Kemenag) Suyitno menegaskan konflik sosial yang menyangkut keagamaan harus dapat dideteksi dan diantisipasi sedini mungkin, hal itu dapat mencegah dampak yang lebih besar akibat konflik perbedaan keyakinan. 


“Karenanya, Kementerian Agama ingin menjadi bagian penting untuk mengantisipasi potensi itu agar kemudian sedini mungkin bisa diatasi,” terang Suyitno saat membuka Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenag, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023). 


Suyitno mengatakan konflik sosial keagamaan sering terjadi di lapisan masyarakat. Namun yang menjadi perhatian, masyarakat Indonesia dengan keberagamannya (suku, agama, ras dan antar golongan) memiliki potensi terjadinya konflik sosial khususnya di ranah kebangsaan dan keagamaan. 


“Konflik yang sifatnya keagamaan dan kebangsaan harus segera kita lakukan deteksi sedini mungkin sehingga sebelum ada konflik, kita mampu mencegahnya,” katanya. 


Menurutnya, salah satu poin penting dari deteksi dini adalah dengan melakukan langkah-langkah preventif (tindakan pencegahan) sejak awal. Jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag harus mampu menjadi sosok penting atau subjek awal dalam menanggulangi konflik sosial keagamaan. 


“Mengetahui bagaimana melakukan langkah-langkah yang sifatnya preventif dan mitigatif (pengurangan bencana) dan bagaimana mampu memetakan permasalahan,” tegasnya. 


Ia berharap, para alumni pelatihan bisa mendapatkan pemahaman yang utuh untuk mendeteksi potensi konflik sosial dan terjun langsung memberikan laporan di lapangan.


"Semoga alumni peserta pelatihan ini mendapatkan insight (wawasan) baru untuk memudahkan deteksi dini konflik sosial keagamaan di tengah masyarakat.


Pewarta; Khoirul Rizqy At-Tamimi
Editor: Haekal Attar


Nasional Terbaru