Jakarta Raya

Ketua PWNU Jakarta Dorong Pemimpin dan Tokoh Agama Perbaiki Kualitas sebagai Teladan Masyarakat

Rabu, 21 Mei 2025 | 10:00 WIB

Ketua PWNU Jakarta Dorong Pemimpin dan Tokoh Agama Perbaiki Kualitas sebagai Teladan Masyarakat

Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Maarif di acara Silaturahmi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2025. (Foto: Dok. Pribadi)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma’arif mendorong para pemimpin dan tokoh agama untuk memperbaiki kualitas sebagai teladan masyarakat. Hal ini dianggap penting untuk menghadapi tantangan Jakarta sebagai kota global. 


Pesan ini disampaikan dalam Silaturahmi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2025 dengan tema "Memupuk Keberagaman dan Sinergitas Menyongsong Lima Abad Jakarta" di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (20/5/2025).


Kiai Samsul mengibaratkan tokoh agama seperti lampu jalan yang harus bersinar terang agar tidak menyesatkan. 


"Kalau cahayanya redup, orang bisa tersesat," ujarnya.  

 

Kiai Samsul menyebut bahwa tokoh agama dan pemimpin adalah pelayan masyarakat, maka hendaknya lebih banyak melayani daripada bicara.

 

“Sebagai pelayan ya harus melayani dan mengusahakan sarana layanan, bukan malah suka perintah-perintah,” tegasnya.


Ia juga menyoroti maraknya ceramah-ceramah kontroversial seperti konten provokatif antara ustadz dan pendeta. Selain itu juga munculnya kasus hukum yang melibatkan tokoh agama. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap pemahaman masyarakat dalam beragama.

 

Untuk itu, Kiai Samsul mengimbau para pemimpin dan tokoh agama harus menyampaikan pesan dan bertindak sesuai dengan nilai dan ajaran agama dengan baik.


"Ini bukti bahwa masyarakat butuh figur yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam tindakan," tegasnya.

 

Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh perangkat pemerintahan serta perwakilan majelis agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu di wilayah Jakarta Timur.