• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 27 April 2024

Jakarta

Harlah 1 Tahun NU Online Jakarta

Wisata Kuliner di Jakarta: Menyelami Kelezatan Makanan Khas Kota Metropolitan

Wisata Kuliner di Jakarta: Menyelami Kelezatan Makanan Khas Kota Metropolitan
Ilustrasi Soto Betawi (unileverfoodsolution.co.ic).
Ilustrasi Soto Betawi (unileverfoodsolution.co.ic).

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia, tidak hanya terkenal dengan gedung-gedung tinggi dan aktivitasnya yang padat, tetapi juga dengan kekayaan kulinernya yang menggugah selera. Kota metropolitan ini mungkin merupakan surga bagi para pencinta kuliner yang selalu ingin mencari kuliner lezat di sekitarnya. Mulai dari jajanan kaki lima hingga restoran mewah, Jakarta menawarkan beragam pilihan kuliner yang akan memanjakan lidah Anda. Mari selami kelezatan makanan khas Jakarta dan selidiki tempat-tempat terbaik untuk menikmatinya. 


Salah satu makanan khas Jakarta yang tidak boleh anda lewatkan adalah Soto Betawi. Soto Betawi adalah sejenis sup daging dengan kuah santan yang kaya rasa. Soto Betawi biasanya disajikan dengan potongan daging, jeroan, kentang, dan telur. Rasanya yang lezat dan aroma yang kuat membuat Soto Betawi menjadi favorit banyak orang. Anda akan menemukan Soto Betawi yang lezat di kedai-kedai konvensional di wilayah Jakarta Pusat.


Saat disajikan, sup ini biasanya dilengkapi dengan tomat, seledri, bawang goreng dan emping. Ditemani nasi hangat, sambal, jeruk nipis dan acar, soto ini memang semakin nikmat disantap. Ya, itulah soto Betawi. Soto dengan cita rasa yang cenderung berbeda dari soto-soto lainnya ini merupakan salah satu warisan kuliner tanah air yang harus kita jaga bersama.


Namun siapa sangka, orang yang pertama kali memperkenalkan dan membuat menu ini menjadi populer adalah seorang Tionghoa, bernama Lie Boen Po. Istilah soto Betawi mulai digunakan sekitar tahun 1977 olehnya. Namun sebenarnya, menu ini sudah ada jauh lebih lama dari istilah tersebut muncul. Warung Lie Boen Po terletak di dalam Halte Rakyat Lokasari atau Halte Prisen. Yang mengejutkan, warung ini tutup pada tahun 1991, di mana pada saat itu semakin banyak tempat makan lain yang menggunakan istilah soto Betawi di mana-mana. Awal mula makanan ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Tionghoa. Banyak yang mencatat bahwa soto bisa jadi merupakan makanan Cina biasa yang disebut caudo dan telah mengalami pencernaan dialek di Indonesia, sehingga disebut soto atau coto.


Banyak menu yang mengubah penggunaan kaldu tiriskan kelapa yang konon mengandung lemak yang tinggi dan digantikan dengan saus yang rendah lemak. Ada juga yang menggunakan kaldu tiris almond untuk membuat kuahnya lebih kental. Rasa sup yang disesuaikan memang tidak sehebat dan konsisten seperti adaptasi awal. Namun substansinya yang mantap membuat kita tidak merasa tercela setelah menyantap kelezatan menu ini.


Itulah seputar makan khas yang ada di kota metropolitan, salah satu makanan yang tidak asing terdengar oleh telinga kita dan sering di jumpai baik di jajakan `oleh pedagang kaki lima maupun di tempat restoran mewah.


Sumber:


Bestari, G. (2021). Asal Usul Soto Betawi. Jakarta: validnews.id.
Chris. (2019). Sejarah Soto Betawi yang Melegenda di Jakarta. Jakarta: https://www.nibble.id/sejarah-soto-betawi-yang-melegenda-di-jakarta/.


Artikel di atas merupakan karya dari Samuel Candra, peserta lomba artikel dalam rangka Harlah 1 Tahun NU Online Jakarta.


Jakarta Terbaru