Gaya Hidup

Orang Tua Wajib Tahu, Fase Growth Spurt pada Bayi dan Cara Menghadapinya

Selasa, 11 Februari 2025 | 15:25 WIB

Orang Tua Wajib Tahu, Fase Growth Spurt pada Bayi dan Cara Menghadapinya

Orang tua hanya perlu memberikan perhatian ekstra dan tetap tenang ketika bayi mengalami growth spurt (Foto: Thinkstock)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Kecepatan pertumbuhan (growth spurt) anak cenderung meningkat setelah lahir hingga usia dua tahun. Setelah itu, laju pertumbuhan mulai menurun, namun kembali meningkat pada masa remaja.
 

Penelitian yang ditulis oleh Evvin Faristasari, Siswi Wulandari, dan Fita Avrista Vilusi Amin pada 2019 berjudul Hubungan Pengetahuan tentang Growth Spurt dengan Sikap Ibu Menyusui dalam Pemberian ASI pada Bayi Usia 7-10 Hari mengungkapkan percepatan pertumbuhan (growth spurt) tidak hanya terjadi pada bayi.
 

Growth spurt terus berlangsung hingga remaja. Pada bayi, fase ini biasanya berlangsung sekitar 3 hari dan terjadi pada usia 10-14 hari, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.
 

Pada fase growth spurt, bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental yang pesat, sehingga membutuhkan lebih banyak kalori.
 

Oleh karena itu, produksi ASI perlu ditingkatkan, dan cara yang efektif untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan membuat bayi lebih sering menyusu. ASI adalah nutrisi yang sangat lengkap bagi bayi usia 0-6 bulan, sekaligus memiliki faktor pelindung terhadap infeksi.
 

Dokter spesialis anak, Attila Dewanti menjelaskan bahwa selama growth spurt, bayi biasanya mengalami penambahan berat badan, panjang badan, dan ukuran kepala yang cepat.
 

"Growth spurt itu normal pada semua bayi, jadi orang tua tidak perlu panik," ujarnya dalam kanal Youtube Gue Sehat  dikutip NU Online Jakarta  pada Senin (10/2/2025).
 

Attila mengatakan tanda-tanda bayi mengalami growth spurt antara lain adalah rewel terus menerus. Bayi yang rewel tanpa henti, bahkan tidak mau diam meski digendong atau diayun bisa menjadi tanda growth spurt.
 

Selain itu, bayi akan menyusu lebih sering dan tetap merasa lapar. “Biasanya bayi akan tidur lebih lama pada fase ini, bisa mencapai 5 jam tanpa bangun," tambahnya.
 

Attila mengimbau agar orang tua tidak panik ketika menghadapi fase tersebut. Sebaiknya orang tua menciptakan suasana yang nyaman dan tenang untuk bayi dengan cara mendekapnya agar dekat dengan detak jantung ibu atau ayah. Hal itu akan memberi rasa nyaman karena bayi terbiasa mendengarnya selama di dalam kandungan.
 

"Bayi biasanya akan melewati fase growth spurt dalam waktu 2-3 hari. Ibu perlu memperhatikan asupan makanan dan air yang cukup untuk memperlancar produksi ASI," kata  Attila
 

Growth spurt adalah fase yang normal dalam proses tumbuh kembang bayi. Orang tua hanya perlu memberikan perhatian ekstra dan tetap tenang. Namun, jika setelah 2-3 hari bayi masih rewel tanpa perubahan, segera konsultasikan ke dokter.